Sebagian
Menu pada BIOS
|
MENU
|
SUB MENU
|
FUNGSI
|
|
ADVANCED BIOS FEATURES
|
Interupt Mode
(PIC/PIC) PIC = dapat melakukan interrupt sebanyak 16 interupt APIC = 23 interupt |
Untuk
menghindari konflik resource pada saat sebagian besar slot PCIdipenuhi oleh
periperhal |
|
CPU Fast Strings |
Mempengaruhi
kinerja cache L1 pada CPU. Ubah settimg menjadi Enabled |
|
|
MPS Control for
OS (1.1/1.4) |
Berfungsi jika
menggunakan 2 processor atau lebih. |
|
|
ADVANCED CHIPSET FEATURES
(Kemmpuan untuk melakukan tweaking untuk meningkatkan kinerja) |
Compatible FPU
OPCODE (Enabled/Disabled) |
Melakukan
emulasi FPU yang dapat meningkatkan kinerja pada P-4 sehinggga memberikan
kompatibilitas yang lebih besar. Seting Disable
agar kinerja CPU tidak lambat dalam melakukan kalkulasi. |
|
ATA 66/100 IDE
Cable Msg (Enabled/Disabled) |
Pilih Enabled. Untuk memilih
40 pin (ATA 66) atau 80 pin (ATA 100) yang berfungsi untuk meningkatkan
transfer data. |
|
|
USB 2.0 HS Refer
Voltage (Low/Medium/High/Max) |
Hanya tredapat
pada board baru untuk meningkatkan kecepatan USB 2.0. pilih Maximum |
|
|
Delay Prior to
Thermal (4/8/16/32) |
Hanya ada di
P-4. untuk menentukan lama prosessor berada pada modus lambat ketika terjadi
overhead (panas berlebih) |
|
|
Power Management Setup
|
|
Mengatur
penghematan energi |
|
ACPI Suspend Type, S1 (POS) / S3 (STR)
|
S1 = PC akan
lebih cepat karena hanya Hdisk, CP dan monitor yang dimatikan. S3 = semua perangkat dimatikan kecuali RAM. Untuk menghemat energi. S3 lebih rumit dari S1, pilih S1. berlaku hanya pada Win2000 dst. |
|
|
Frequency/Voltage
Control |
Mendukung
peningkatan kecepatan CPU dan RAM. Peningkatan tegangan listrik dapat
membantu mengatasi komponen bermasalah akibat overclocking. |
|
|
|
|
|
|
AGPCLK/CPUCLK |
Fitur dilengkai
dengan “pembagi variable yang dapat mengatur frekuensi antara AGP dan PCI
agar tidak bergantung pada FSB. Atur pilihan pada “Fix” agar frekuensi AGP
dan PCI selalu tetap pada 33 atau 66 MHz. |
|
|
Virus Warning
(Enabled/Disabled) |
Untuk
memproteksi virus sebelum booting yang menyerang boot sector. Fasilitas ini
dapat menyebabkan kegagalan ada instalasi routin software. Lebih baik di Disable saja |
|
|
CPU Level 1
Cache (Enable/Disable) |
Bermanfaat pada
saat overclocking dalam mengidentifikasi penyebab kegagalan overclock. Pilih Enable jika melakukan
overclock dan pilih Disable
jika tidak melakukan overclock. |
|
|
CPU level 2
Cache (Enable/Disable) |
Untuk mendeteksi
penyebab kegagalan overclock. Pilih Disable
agar CPU dapat di-overclock. |
|
|
CPU L2 cache ECC
Checking (Enable/Disable) |
Berfungsi untuk
pengecekan ECC (Error Correcting Code) jika ada. Enable-kan fungsi ini untuk
mendeteksi dan mengoreksi single-bit error data yang disimpan dalam L2 cache.
Selain itu, dapat mendeteksi double-bit error tp tidak bisa mengoreksi. ECC
bisa membuat system stabil dan reliable, khususnya jika di-overclock. Lebih
baik pilih Enable. |
|
|
Processor Number
Feature (Enable/Disable) |
Hanya berlaku
pada processor P-3. memungkinkan untuk mengecek apakah seri dari P-3 bisa
dibaac dari program eksternal. Pilih Disable |
|
|
Quick Power On
Self Test (Enable/Disable) |
Meng-enable fitur ini dapat
mempersingkat sejumlah tes dan melewati tes-tes yang lain pada saat booting.
Sehingga booting menjadi lebih cepat. Lebih baik pilih Enable |
|
|
Boot Sequence |
Menentukan
urutan booting. |
|